Sistem operasi Android memang menjadi jagoan untuk perangkat seluler, tetapi tertinggal dibanding macOS dan Windows untuk urusan komputasi desktop. Alasannya, Android kekurangan fitur dasar yang ada di platform desktop. Situasi ini mungkin berubah dengan update Android 15 mendatang, yang akan membawa peningkatan signifikan pada mode desktop.
Google pertama kali mengenalkan mode desktop pada Android 10, namun fungsinya sangat terbatas. Tujuan utamanya memang bukan untuk pengguna biasa, melainkan developer untuk menguji aplikasi mereka di layar ganda. Sejak update Android 13 kuartal pertama akhir 2022, Google diam-diam tengah merombak mode desktop agar lebih ramah pengguna. Salah satu fokus utama adalah pengelolaan window, yaitu bagaimana menampilkan dan mengontrol beberapa aplikasi Android di layar.
Saat ini, Android sudah bisa menampilkan dua aplikasi berdampingan berkat fitur split-screen yang hadir di Android 7.0. Namun, sistem operasi desktop bisa menangani lebih dari tiga jendela aplikasi, sesuatu yang belum bisa dilakukan Android dengan elegan. Memang ada mode freeform window yang memungkinkan lebih dari dua jendela aplikasi, namun kurang halus dibanding desktop. Window tidak memiliki title bar dan tidak bisa diubah ukurannya dengan mudah.
Perlahan Google memperbaiki kekurangan ini di update Android terbaru. Namun, pengembangannya masih disembunyikan agar pengguna tidak bisa mencoba mode desktop baru sebelum siap. Lewat percobaan di update Android 14 QPR3 Beta 2.1, kita bisa melihat bagaimana sistem pengelolaan jendela telah berevolusi.
Di video, terlihat ada pegangan kecil di bagian atas setiap aplikasi full-screen. Ketika disentuh, akan muncul menu kecil berisi nama dan ikon aplikasi serta tiga tombol untuk membuka jendela dalam mode full-screen, split-screen, atau freeform. Dalam mode freeform, jendela memiliki title bar dengan nama dan ikon aplikasi, menu untuk mengubah mode jendela, tombol maximize, dan tombol close. Jendela bisa bebas dipindahkan dan diubah ukurannya. Saat diubah ukuran, konten aplikasi sementara disembunyikan agar prosesnya lebih mudah. Jendela dapat diseret ke kiri atau kanan untuk “ditempel” di separuh layar.
Meski perubahan ini membuat Android lebih baik untuk komputasi desktop, masih banyak yang perlu dikejar. Misalnya, Android belum memiliki desktop launcher yang kuat, belum mendukung banyak shortcut keyboard untuk mengelola jendela, dan masih banyak aplikasi yang tidak mendukung drag-and-drop. Dibutuhkan waktu untuk mengatasi masalah ini. Belum diketahui kapan Google akan resmi meluncurkan mode desktop baru ini.
Namun, Google baru saja mengaktifkan output display di Pixel 8, kemungkinan untuk menguji mode desktop lebih baik. Ada kemungkinan mode desktop baru ini akan hadir bersama Pixel 9 di musim gugur nanti. Sementara itu, jika Anda ingin menjadikan ponsel Android sebagai komputer desktop, Samsung Dex atau Motorola Ready For bisa menjadi pilihan karena keduanya sudah menawarkan banyak fitur yang tengah dikembangkan Google di Android.
sumber: AndroidAuthority