GPT-4 dari OpenAI Konsumsi 3 Botol Air per 100 Kata

Dimas Galih Windudjati

Penelitian terbaru dari Universitas California mengungkapkan bahwa model AI GPT-4 dari OpenAI konsumsi air dalam jumlah yang signifikan untuk menghasilkan setiap 100 kata. Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post dan kemudian diulas oleh Tom’s Hardware. Menurut penelitian tersebut, GPT-4 dapat mengonsumsi hingga tiga botol air untuk setiap 100 kata yang dihasilkan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2022, ChatGPT telah membuat gebrakan besar di dunia teknologi. Namun, di balik kemajuan ini, ada beberapa masalah kritis yang perlu diperhatikan, termasuk konsumsi sumber daya yang tinggi. Selain masalah air, ChatGPT juga membutuhkan daya yang besar untuk beroperasi, yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari teknologi ini.

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah air yang dikonsumsi untuk menghasilkan respons AI bervariasi tergantung pada lokasi pusat data. Misalnya, di Texas, konsumsi air dilaporkan paling rendah, yaitu sekitar 235 mililiter per 100 kata. Sebaliknya, di Washington, konsumsi air mencapai 1.408 mililiter untuk jumlah kata yang sama. Perbedaan ini menunjukkan bahwa lokasi pusat data memainkan peran penting dalam efisiensi penggunaan sumber daya.

Selain konsumsi air, biaya operasional untuk menjalankan ChatGPT juga sangat tinggi. Laporan tahun lalu menunjukkan bahwa OpenAI menghabiskan hingga $700.000 per hari untuk menjaga ChatGPT tetap berjalan. Meskipun teknologi AI menjadi fokus utama banyak perusahaan teknologi besar, investasi besar yang diperlukan menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan dan profitabilitas jangka panjang.

OpenAI baru-baru ini menghadapi ancaman kebangkrutan dengan proyeksi kerugian mencapai $5 miliar dalam 12 bulan ke depan. Namun, dengan dukungan pendanaan dari Microsoft, NVIDIA, dan Apple, ChatGPT mendapatkan perpanjangan umur dan mendorong kapitalisasi pasar perusahaan melampaui $150 miliar. Selain itu, ada juga masalah pasokan chip AI dari NVIDIA yang tidak memenuhi permintaan. Untuk mengatasi ketergantungan ini, Microsoft dan OpenAI telah menginvestasikan hingga $100 miliar dalam proyek baru yang disebut Stargate.

Microsoft juga bermitra dengan BlackRock untuk mengumpulkan $100 miliar guna meningkatkan pusat data dan memenuhi ambisi AI mereka. Elon Musk memprediksi bahwa dunia berada di ambang terobosan teknologi terbesar dengan AI, tetapi memperingatkan bahwa tidak akan ada cukup listrik untuk mendukung kemajuan ini pada tahun 2025.

Penelitian tentang konsumsi air oleh GPT-4 menyoroti tantangan baru dalam pengembangan AI. Meskipun teknologi ini menawarkan potensi besar, penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang. Dengan investasi dan kolaborasi yang tepat, masa depan AI dapat lebih cerah dan berkelanjutan.

Share This Article
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *