Di ajang IFA 2024 yang berlangsung di Berlin, Jerman, AMD membuat pengumuman besar yang berpotensi mengubah lanskap industri grafis. Jack Huynh, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Grup Bisnis Komputasi dan Grafis AMD, mengungkapkan bahwa perusahaan akan menyatukan arsitektur RDNA yang berfokus pada konsumen dan arsitektur CDNA yang berfokus pada pusat data menjadi satu arsitektur mikro yang disebut UDNA. Langkah ini diambil untuk menghadapi ekosistem CUDA milik Nvidia yang sudah mapan.
Huynh menjelaskan bahwa keputusan untuk menyatukan kedua arsitektur ini didorong oleh kebutuhan untuk mempermudah pengembang. Sebelumnya, AMD memisahkan arsitektur RDNA dan CDNA untuk mengoptimalkan performa masing-masing di segmen yang berbeda. Namun, pemisahan ini menimbulkan tantangan bagi pengembang yang harus memilih dan menyesuaikan aplikasi mereka untuk dua arsitektur yang berbeda. Dengan UDNA, AMD berharap dapat menyederhanakan proses pengembangan dan mempercepat adopsi teknologi mereka.
Huynh menekankan bahwa strategi ini bukan hanya tentang menyatukan arsitektur, tetapi juga tentang memastikan kompatibilitas penuh ke depan dan ke belakang. AMD berencana untuk merancang beberapa generasi produk UDNA ke depan, memastikan bahwa perubahan dalam hierarki memori dan subsistem tidak mengganggu optimasi yang telah dilakukan. Ini adalah pendekatan yang lebih terencana dan memerlukan kerja keras, tetapi Huynh yakin ini adalah langkah yang tepat.
Meskipun langkah ini menjanjikan banyak keuntungan, AMD juga menghadapi tantangan besar. Nvidia telah membangun ekosistem CUDA selama 18 tahun, dengan empat juta pengembang yang sudah menggunakan platform tersebut. AMD berharap dapat mencapai kesuksesan serupa dengan UDNA, tetapi ini bukan tugas yang mudah. AMD masih bergantung pada stack perangkat lunak open source ROCm untuk melawan Nvidia, yang memerlukan dukungan dari komunitas open source dan pengguna.
Salah satu area di mana UDNA diharapkan membawa perubahan signifikan adalah dalam dukungan untuk akselerasi AI. Nvidia telah memperkenalkan tensor cores di seluruh lini RTX sejak 2018, sementara AMD baru mulai mengoptimalkan unit FP16 di RDNA 3. Dengan UDNA, AMD berencana untuk membawa dukungan penuh untuk operasi tensor ke GPU konsumen, yang sangat penting mengingat banyaknya pekerjaan AI yang dilakukan pada GPU saat ini.
Huynh tidak memberikan tanggal pasti untuk peluncuran arsitektur UDNA, tetapi menegaskan bahwa ini adalah prioritas utama bagi AMD. Dengan miliaran dolar yang dipertaruhkan di pasar AI, AMD berkomitmen untuk mengeksekusi strategi mikroarsitektur baru ini dengan tepat. Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, langkah ini menunjukkan komitmen AMD untuk bersaing dengan Nvidia dan memperkuat posisinya di pasar.
Pengumuman AMD di IFA 2024 tentang arsitektur UDNA adalah langkah strategis yang berani untuk menyatukan arsitektur RDNA dan CDNA. Dengan fokus pada penyederhanaan bagi pengembang dan dukungan penuh untuk akselerasi AI, AMD berharap dapat menyaingi ekosistem CUDA milik Nvidia. Meskipun tantangan besar menanti, strategi ini menunjukkan visi jangka panjang AMD untuk mendominasi pasar grafis dan AI.
Sumber: Tomshardware