Indosat Ooredoo Hutchison kembali meluncurkan program IDCamp 2025. Program beasiswa coding ini ditujukan bagi generasi muda yang ingin berkarier di bidang teknologi. Sejak pertama kali digelar pada 2019, IDCamp telah melahirkan lebih dari 120 ribu lulusan. Program ini juga berhasil memberi dampak ekonomi senilai Rp680 miliar dari peningkatan produktivitas para alumni.
Sejak berdiri, IDCamp telah menjangkau lebih dari 380 ribu penerima manfaat. Lebih dari 136 ribu di antaranya memilih fokus di bidang kecerdasan artifisial. Peminat yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menunjukkan besarnya antusiasme terhadap teknologi masa depan. Banyak alumni kini berhasil bekerja di perusahaan nasional maupun global.
Pendaftaran IDCamp 2025 resmi dibuka sejak 24 September hingga 27 Desember 2025. Peserta cukup mendaftar melalui situs resmi idcamp.ioh.co.id. Prosesnya sederhana, hanya membuat akun, melengkapi data, lalu memilih kelas sesuai minat. Semua program bisa diakses gratis sehingga membuka kesempatan luas bagi anak muda di seluruh Indonesia.
Kebutuhan talenta digital nasional semakin meningkat. World Bank dan McKinsey memperkirakan Indonesia membutuhkan lebih dari sembilan juta talenta digital pada 2030. Bidang yang paling dicari meliputi AI, data, serta otomasi industri. Pada saat yang sama, nilai pasar AI di Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,4 miliar pada 2025.
Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaannya. Ia menyebut Indosat bertekad melatih dua juta talenta AI untuk masa depan. Komitmen ini mendapat dukungan dari mitra global seperti NVIDIA, Cisco, UiPath, Mastercard, hingga Google. Melalui IDCamp, Indosat ingin memperkuat daya saing individu sekaligus mendorong posisi Indonesia di ekonomi digital global.
Metode pembelajaran IDCamp dirancang mengikuti tren industri dan berbasis kurikulum internasional. Peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tapi juga mendapat pelatihan soft skill, mentoring, serta kesempatan berjejaring. Tahun ini, IDCamp menghadirkan dua jalur baru yang relevan dengan kebutuhan industri teknologi.
AI Development Track menyiapkan peserta menjadi AI Engineer, MLOps Engineer, Generative AI Engineer, hingga Data Scientist. Fokusnya pada pengembangan solusi AI yang praktis untuk menghadapi tantangan industri. Sementara itu, AI Integration Track mengasah keterampilan coding peserta agar mampu mengintegrasikan AI ke aplikasi Android, multiplatform, front-end, dan back-end.
Selain itu, peserta juga berkesempatan mengikuti bonus track seperti Cybersecurity dari Cisco dan Automation dari UiPath. Pembaruan ini memastikan kurikulum IDCamp tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang cepat berubah.
Indosat juga memperluas jangkauan lewat program berbasis AI yang lebih inklusif. IDCamp Bootcamp disiapkan untuk penyandang disabilitas, pengajar, dan jurnalis. Ada pula IDCamp Connect yang menggabungkan sesi daring dan tatap muka di berbagai kota, termasuk Riau, Samarinda, dan Purwokerto. Tujuannya memperkuat ekosistem talenta digital nasional.
Kisah sukses alumni menjadi bukti nyata dampak program ini. Salah satunya Handi Sutriyan dari Kebumen yang kini bekerja di BMKG. Berbekal ilmu dari IDCamp, ia mampu meningkatkan kualitas data observasi dengan mengatasi noise dan anomali. Pekerjaannya sangat berpengaruh pada keselamatan transportasi dan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.
Dengan pendaftaran yang sudah dibuka, IDCamp 2025 menjadi peluang emas bagi anak muda Indonesia. Program ini bukan sekadar kursus coding, melainkan jembatan menuju masa depan digital bangsa.