Pemerintah kota Shenzhen meluncurkan program untuk meningkatkan ekosistem aplikasi HarmonyOS buatan Huawei. Ini bertujuan agar platform tersebut lebih kuat dan bersaing dengan platform asing. Langkah pemerintah Shenzhen ini mungkin menjadi sinyal adanya rencana besar China untuk HarmonyOS. Namun, menurut Nikkei, Huawei mungkin memiliki target berbeda untuk HarmonyOS Next miliknya.
HarmonyOS, sebagian besar didasarkan pada Android versi open-source milik Google, diciptakan Huawei pada 2019 lalu. Ini merupakan solusi Huawei untuk mengatasi sanksi Amerika Serikat yang mengancam produksi ponsel pintar kelas atas mereka. Seiring berjalannya waktu, HarmonyOS diadopsi berbagai perangkat Huawei, termasuk komputer, tablet, jam tangan pintar, dan bahkan TV.
Saat ini, HarmonyOS terlihat cukup bersaing di pasar smartphone. Namun, tanpa aplikasi seperti Gmail, Facebook, Instagram, dan YouTube, HarmonyOS belum bisa bersaing secara maksimal di Eropa atau Amerika Serikat. Bagi pemerintah China dan Huawei, HarmonyOS berpotensi menjadi pengganti Android, iOS, macOS, dan Windows di perangkat keras China.
Inilah mungkin alasan mengapa pemerintah Shenzhen baru-baru ini meluncurkan “Program Aksi Shenzhen untuk Mendukung Pengembangan Aplikasi Open Source HarmonyOS Asli di 2024”. Program ini memiliki beberapa target untuk mendorong pengembangan perangkat lunak OS Huawei di kota dan provinsi tersebut.
Salah satu target utama program ini adalah agar aplikasi HarmonyOS asli di Shenzhen dapat mencapai lebih dari 10% dari total aplikasi sistem operasi tersebut di China pada 2024. Program ini juga mencakup pembentukan setidaknya dua kawasan industri khusus untuk pengembangan perangkat lunak HarmonyOS dalam berbagai aplikasi.
Selain itu, program ini menargetkan agar lebih dari 1.000 perusahaan perangkat lunak di Shenzhen memiliki tenaga ahli pengembangan HarmonyOS. Program ini juga mendorong perusahaan yang memenuhi syarat untuk memperluas layanan outsourcing pengembangan aplikasi sistem operasi tersebut, dengan target mencapai 500.000 developer.
Inisiatif ini bertujuan agar aplikasi-aplikasi tersebut dapat diadopsi sepenuhnya di berbagai industri utama di Shenzhen.
Karena bersifat open source, sistem operasi ini dapat diadopsi oleh siapa saja dan untuk berbagai perangkat, seperti halnya Android open source. Ini tentunya akan menjadi pesaing bagi Android closed-source dan iOS milik Apple.
Huawei diketahui sedang bekerja sama dengan developer aplikasi dan melatih programmer untuk membuat aplikasi khusus HarmonyOS. Hal ini ditargetkan dapat menciptakan sekitar tiga juta pekerjaan baru. Namun, untuk saat ini, pekerjaan tersebut sebagian besar berfokus pada ponsel pintar dan IoT, bukan komputer.
Penjualan ponsel pintar Huawei, terutama seri Mate 60, terbilang sukses di China. Ini membantu HarmonyOS untuk semakin dikenal. Huawei berhasil meraih pangsa pasar yang baik di China, dengan 16% ponsel pintar yang terjual di sana saat ini menggunakan sistem operasi besutan mereka. Angka ini penting karena dapat menarik minat developer untuk membuat aplikasi untuk OS tersebut.
Huawei berencana untuk menambahkan lebih dari 5.000 aplikasi ke sistem operasi milik mereka untuk mencakup aktivitas sehari-hari pengguna ponsel pintar di China. Ini diharapkan cukup untuk bersaing dengan Apple (iOS) dan Samsung (Android modifikasi). Saat ini, Huawei sudah menggaet beberapa nama besar seperti Bilibili dan Alipay untuk membuat aplikasi di sistem baru ini. Namun, beberapa aplikasi besar dan developer kecil masih ragu-ragu karena masalah seperti pembagian pendapatan dengan toko aplikasi. Meski begitu, upaya ini adalah langkah awal yang penting.
Sumber: TomsHardware